Wednesday, November 30, 2011

FATIMAH azahra

Imam Shadiq AS bersabda: “Beliau dinamakan Fathimah karena tidak ada keburukan dan kejahatan pada dirinya. Apabila tidak ada Ali AS, maka sampai hari Kiamat tidak akan ada seorangpun yang sepadan dengannya (untuk menjadi pasangannya)”.
Para Imam Ahlu-Bayt AS sangat memuliakan pemilik nama Fathimah tersebut. Salah satu pengikut Imam Jakfar as-Shadiq AS telah dikaruniai seorang anak perempuan, kemudian beliau bertanya kepadanya: “Engkau telah memberikan nama apa kepadanya?”. Ia menjawab: “Fathimah”. Mendengar itu Imam AS bersabda: “Fathimah, salam sejahtera atas Fathimah. Karena engkau telah menamainya Fathimah maka hati-hatilah. Jangan sampai engkau memukulnya, mengucapkan perkataan buruk kepadanya, dan muliakanlah ia.”
Wanita mulia nan agung yang menjadi kekasih Allah dan Rasul-Nya itu bernama Fathimah. Keagungannya telah dinyatakan oleh manusia termulia dan makhluk Allah teragung, Muhammad SAW yang segala pernyataannya tidak mungkin salah. Pada kesempatan ini, kita akan melihat beberapa sebutan mulia bagi wanita agung tersebut, disamping banyak nama dan sebutan lagi yang disematkan pada pribadi kekasih Allah dan Rasul-nya itu. Di antaranya ialah;

FATHIMAH
Syaikh Shaduq dalam kitab “I’lall Asy-Syara’i” dan Allamah al-Majlisi dalam kitab “Bihar al-Anwar” telah menukil riwayat dari Imam Jakfar bin Muhammad as-Shadiq AS, bahwasanya beliau bersabda: “Sewaktu Sayidah Fathimah Zahra AS terlahir, Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk turun ke bumi dan memberitahukan nama ini kepada Rasulullah. Maka Rasulullah SAW pun memberi nama Fathimah kepadanya.” (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 13)
Dari segi bahasa ’fathama’ berarti “anak yang disapih dari susuan”. Dalam sebuah riwayat dari Imam Muhammad bin Ali al-Baqir AS telah dinyatakan bahwa, setelah kelahiran Fathimah Zahra AS, Allah SWT berfirman kepadanya: “Sesungguhnya aku telah menyapihmu dengan ilmu, dan menyapihmu dari kototan (Inni fathamtuki bil ilmi wa fathamtuki a’nith thomats)”. Hal ini seperti seorang bayi sewaktu disapih dari susu maka ia memerlukan makanan lain sebagai penggantinya. Dan Sayidah Fathimah Zahra AS setelah disapih, sedang makanan pertamanya berupa ilmu.” (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 13)
Imam Ali bin Musa ar-Ridho AS telah meriwayatkan hadis dari ayahnya, dimana ayahnya telah meriwayatkan dari para leluhurnya hingga sampai ke Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda: “Wahai Fathimah, tahukan engkau kenapa dinamakan Fathimah?”. Kemudian Imam Ali AS bertanya: “Kenapa wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Karena ia dan pengikutnya akan tercegah dari api neraka”. (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 14). Atau dalam riwayat lain beliau bersabda: “Karena terlarang api neraka baginya dan para pecintanya”.( Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 15)
Imam Ali bin Abi Thalib AS bersabda, “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Ia dinamakan Fathimah karena Allah SWT akan menyingkirkan api neraka darinya dan dari keturunannya. Tentu keturunannya yang meninggal dalam keadaan beriman dan meyakini segala sesuatu yang diturunkan kepadaku.” (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 18-19)
Imam Shadiq AS bersabda: “Beliau dinamakan Fathimah karena tidak terdapat keburukan dan kejahatan pada dirinya. Apabila tidak ada Ali AS maka sampai hari Kiamat tidak akan ada seorangpun yang sepadan dengannya (untuk menjadi pasangannya)”. (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 10)
Dalam beberapa sumber telah dijelaskan bahwa nama Fathimah merupakan nama yang sangat disukai oleh para Maksumin (Ahlu-Bayt) AS. Para Imam Ahlu-Bayt AS sangat memuliakan pemilik nama tersebut. Salah satu pengikut Imam Shadiq AS telah dikaruniai seorang anak perempuan, kemudian beliau bertanya kepadanya: “Engkau telah memberikan nama apa kepadanya?”. Ia menjawab: “Fathimah”. Mendengar itu Imam AS bersabda: “Fathimah, salam sejahtera atas Fathimah. Karena engkau telah menamainya Fathimah, maka hati-hatilah jangan sampai memukulnya, mengucapkan perkataan buruk kepadanya, dan muliakanlah ia.”
Salah seorang pengikut Imam Shadiq AS berkata: “Pada suatu hari dengan raut muka sedih, aku telah menghadap Imam Shadiq AS. Beliau bertanya: “Kenapa engkau bersedih?”. Aku menjawab: anakku yang terlahir adalah perempuan. Beliau bertanya kembali: “Engkau beri nama apa ia?”. Aku menjawab: “Fathimah”. Beliau kembali berkata: “Ketahuilah jika engkau telah menamainya Fathimah, janganlah engkau berkata buruk kepadanya dan janganlah memukulnya”.”(Wasa’il as-Syi’ah jilid 15 halaman 200)
ZAHRA
Zahra, artinya ialah “yang bersinar” atau “yang memancarkan cahaya”. Imam Hasan bin Ali al-Askari (imam ke-11) bersabda: “Salah satu sebab Sayidah Fathimah dinamai az-Zahra karena tiga kali pada setiap hari beliau akan memancarkan cahaya bagi Imam Ali AS.” (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 11) Memancarkan cahaya bagaikan matahari pada waktu pagi, siang dan terbenam matahari.
Dalam riwayat lain Imam Shadiq AS bersabda: “Sebab Sayidah Fathimah dinamakan Zahra karena akan diberikan kepada beliau sebuah bangunan di surga yang terbuat dari yaqut merah. Dikarenakan kemegahan dan keagungan bangunan tersebut maka para penghuni surga melihatnya seakan sebuah bintang di langit yang memancarkan cahaya, dan mereka satu sama lain saling mengatakan bahwa bangunan megah bercahaya itu dikhususkan untuk Fathimah AS.”
Dalam riwayat lain dikatakan bahwa, orang-orang telah bertanya kepada Imam Shadiq AS: “Kenapa Fathimah AS dinamakan Zahra?” Beliau menjawab: “Karena sewaktu beliau berada di mihrab (untuk beribadah) cahaya memancar darinya untuk para penghuni langit, bagaikan pancaran cahaya bagi para penghuni bumi.” (Namha wa Alqaab Hadzrate Fathimah Zahra halaman: 22)

kumpulan kata mutiara

Kata-kata Motivasi 1.
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda.
Kata-kata Motivasi 2.

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,
karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil.
Kata-kata Motivasi 3.
Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai.
Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai,
padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru
Kata-kata Motivasi 4.

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.
Orang-orang yang masih terus belajar,
akan menjadi pemilik masa depan.
Kata-kata Motivasi 5.
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup
yang di idamkan. Dan berhati-hatilah,
karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.
Kata-kata Motivasi 6.

Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu.
Kata-kata Motivasi 7.
Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda.
Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru.
Kata-kata Motivasi 8.

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat,
dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah.
Kata-kata Motivasi 9.
Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda.
Kata-kata Motivasi 10.

Hanya orang takut yang bisa berani,
karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya.
Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani.
Kata-kata Motivasi 11.
Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat.
Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Kata-kata Motivasi 12.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan.
Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.
Kata-kata Motivasi 13.
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.
Kata-kata Motivasi 14.

Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda,
bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang.
Anda akan tampil secemerlang yang berbakat.
Kata-kata Motivasi 15.
Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai.
Kata-kata Motivasi 16.

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui,
kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ?
Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan.
Kata-kata Motivasi 17.
Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,
anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.
Kata-kata Motivasi 18.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas,
yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Kata-kata Motivasi 19.
Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik,
maka andalah yang akan dicari uang
Kata-kata Motivasi 20.

Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak.
Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri.

Monday, November 28, 2011

LITERATUR ELKTROKIMIA


            Electrochemistry is the study of the relationships that exist between chemical reactions and the flow of electricity. Included here are electrolysis reactions, in which non-spontaneous changes are forced to occur by the passage of electricity through chemical systems. Also included are spontaneous oxidation-reduction reactions (redox reactions) that are able to supply electricity.
            Electrochemical reactions are of great practical importance in the study of chemistry and also in our day-to-day activities. In the chemistry lab, they allow us to gain information about the energy changes involved in chemical reactions and help in the analysis of chemical systems. This has proven to be so useful that other sciences (biology, for example) have adapted electrochemical techniques to the study of systems of particular interest to them.

1. Concept of Redox reaction
Oxidation is the reactions that gain of oxygen, loss of hydrogen, loss of electrons, or undergo increase in oxidation number by a substance. Reduction is the reactions that loss of oxygen, gain of hydrogen, gains of electrons, or undergoes decrease in oxidation number by a substance. Consider the oxidation of magnesium:

2 Mg(s) + O2(g) à 2 MgO(s)

The product MgO is ionic and contains the ions Mg2+ and O2-, which are formed by the transfer of electrons from magnesium to oxygen. If we use the symbol e- to stand for an electron, the loss of electrons by magnesium can be written

Mg à Mg2+ + 2e- (oxidation)

The change is identified as oxidation because magnesium loss electron and undergo an increase in oxidation number (0 à +2).
            For oxygen in this reaction, we can write
O2 + 4e- à 2O2- (reduction)
This time the change is marked as a reduction because oxygen gains electrons and undergo a decrease in oxidation number (0 à -2).

2. Balancing Redox Reaction

            Redox reaction can be balanced by ion-electron method and oxidation number method.
Ion-Electron Method in Acid Solution
            For this method, we consider the reaction of HCl with KMnO4. In this reaction Cl- is oxidized to Cl2 and MnO4- is reduced to Mn2+. The skeleton equation, which does contain either H+ or H2O, is Cl- + MnO4- à Cl2 + Mn2+ (acidic solution)
Step 1.    Divide the equation into half reactions.
Cl- à Cl2
MnO4- à Mn2+
Step 2.    Balance atoms other than H and O. In the first half-reaction of 2 in front of Cl-. We don’t have to do anything to the second half-reaction.
2Cl- à Cl2
MnO4- à Mn2+
Step 3.    Balance oxygens by adding H2O that side that needs O. In the second half-reaction, there are 4 oxygens on the left and none on the right. We therefore have to add 4 H2O to the right side. Then the oxygens will balance.
2Cl- à Cl2
MnO4- à Mn2+ + H2O
Step 4.    Balance hydrogens by adding H+ to the side that needs H. The right side of the second half-reaction has a total of 8 hydrogens; there is none on the left. Therefore, we add 8H+ to the left side.
2Cl- à Cl2
 H+ + MnO4- à Mn2+ + H2O
Step 5.    Balance the charge by adding electrons. In this step we make the net charge the same on the both side. In the first half-reaction we have to add 2 electrons to the right side. In the second half-reaction we must add 5 electrons to the left side.
2Cl- à Cl2 + 2e-
5e-+ H+ + MnO4- à Mn2+ + H2O
Step 6.    Make the number of electrons gained equal the number lost. This can be accomplished by multiplying the first half-reaction through by 5 and the second through by 2. There will then be 10e- lost and gained.
5(2Cl- à Cl2 + 2e-)
2(5e-+ H+ + MnO4- à Mn2+ + H2O)
Step 7.    Add the two half-reactions. When we do this, we will not bother to bring down the electrons, because we know they will cancel. They have to-we went to the trouble to make them the same in each half-reaction.
5(2Cl- à Cl2 + 2e-)
2(5e-+ H+ + MnO4- à Mn2+ + H2O)
                                     
                                        10Cl- + 16H+ + 2MnO4- à 5Cl2 + 2Mn2+ + 8H2O

Ion-Electron Method in Basic Solution

            In a basic solution the dominant species are H2O and OH-, so these are the species that should be used to achieve material balance. Although you can use H2O and OH- directly, the simplest technique is to first balance the reactions as if occurred in acidic solution and then perform the conversion described below to adjust it to conform to conditions in basic solution. Consider for the oxidation of plumbite ion, Pb(OH)3-, to lead dioxide by hypochlorite ion in basic solution.
Pb(OH)3- + OCl- à PbO2 + Cl-
Step 1.    The equation is balanced as though it occurred in acidic solution. We begin by dividing it into half-reaction.
Pb(OH)3-  à PbO2 
 OCl- à Cl-
Step 2.    We balance them according to atoms.
 Pb(OH)3-  à PbO2 + H2O + H+
H+ + OCl- à Cl- + H2O
Step 3.    Balance the charge by adding electrons.
Pb(OH)3-  à PbO2 + H2O + H+ + 2 e-
2 e- + 2H+ + OCl- à Cl- + H2O
Step 4.    Since number of electron lost in the first half-reaction is already equal to the number gained in the second, we can add them.
H+ + OCl- + Pb(OH)3- à PbO2 + 2H2O + Cl-
Step 5.    We perform three step conversion to basic solution. First we add to each side the same number of OH- as there are H+ in the equation. H+ + OH- forms H2O.
H+ + OH- + OCl- + Pb(OH)3- à PbO2 + 2H2O + Cl-+ OH-
H2O + OCl- + Pb(OH)3- à PbO2 + 2H2O + Cl-+ OH- 
Step 6.    We cancel one H2O from each side to get the final balanced equation.
OCl- + Pb(OH)3- à PbO2 + H2O + Cl-+ OH- 

Oxidation State Method
            To see how these methods apply, let’s balance the equation for the reaction KMnO4 with NaSO3 and sulphuric acid as catalyst. The reaction was produced K2SO4, MnSO4, Na2SO4 and H2O.
Step 1. Write down the equation of reaction.
            KMnO4 + Na2SO3 + H2SO4  à K2SO4+ MnSO4 + Na2SO4 + H2O
Step 2. Give the oxidation number each element.
+1+7(-2)4   (+1)2+4(-2)3  (+1)2+6(-2)6  (+1)2+6(-2)4  +2+6(-2)4  (+2)2+6(-2)4      (+1)2-2
KMnO4    +   Na2SO3     +   H2SO4    à   K2SO4        +  MnSO4  +    Na2SO4    +    H2O
Step 3.    Choose the elements that change the oxidation number. Write the oxidation reaction and reduction reaction.
Oxidation :              S4+    à     S6+ + 2e-
Reduction :          Mn7+ + 5e-   à    Mn2+
Step 4.    Make the number of electrons gained equal the number lost. This can be accomplished by multiplying the first half-reaction through by 5 and the second through by 2. There will then be 10e- lost and gained.
Oxidation :             (S4+    à     S6+ + 2e-)5
Reduction :          (Mn7+ + 5e-   à    Mn2+)2
Step 5.    Add the two half-reactions. When we do this, we will not bother to bring down the electrons, because we know they will cancel. They have to-we went to the trouble to make them the same in each half-reaction.

           S4+    à     S6+ + 2e-
         Mn7+ + 5e-   à    Mn2+
 

                   5 S4+   +  2Mn7+ à 5S6+ + 2 Mn2+
Step 6.    We write the equation with the coefficient.
          2KMnO4 + 5Na2SO3   +  ? H2SO4 à  K2SO4  + 2MnSO4 + 5Na2SO4  + ? H2O
Step 7.    We determine the coefficient of H2SO4 by the number of mole S on the both side. On the right side, there are 8 mole S, and the left side there 6 mole S. Therefore, we add 2 mole S to the left side by multiplying H2SO4 by 3.    
           2KMnO4 + 5Na2SO3   +  3 H2SO4 à  K2SO4  + 2MnSO4 + 5Na2SO4  + ? H2O
Step 8.    We determine the coefficient of H2O by the number of mol H or O on the both side. On the left side, there are 6 mole H and 35 mole O, and the right side there are 2 mole H and 32 mole O. Therefore, we add 4 mole S and 3 mole O to the right side by multiplying H2O by 3.   
         2KMnO4 + 5Na2SO3   +  3 H2SO4 à  K2SO4  + 2MnSO4 + 5Na2SO4  + 3H2O

3. Equivalent of redox Reaction

Powered By Blogger

Total Pageviews

Followers